Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-7
Pertemuan
ke-7 : Sifat Maknawiyah, Sifat Muhal dan Sifat Jaiz Allah SWT.
d. Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu
tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak
bersifat demikian. Diantara yang termasuk dalam sifat maknawiyah adalah :
-
Qadiran (Allah Maha Kuasa)
-
Muriidan (Allah Maha Berkehendak)
-
‘Aaliman (Allah Maha Mengetahui)
-
Hayyan (Allah Maha Hidup)
-
Samii’an (Allah Maha Mendengar)
-
Bashiiron (Allah Maha Melihat)
-
Mutakalliman (Allah Maha Berfirman)
- Sifat
Mustahil Bagi Allah Swt.
Yang dimaksud sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari 20 sifat
wajib Allah, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan
pada Dzat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Diantara 20 sifat Muhal Allah
adalah :
a.
‘Adam (Tidak Ada), kebalikan
dari Wujud
b.
Hudus (Baru), kebalikan dari
Qidam
c.
Fana’ (Rusak), kebalikan
dari Baqo’
d.
Mumatsalatu lil hawadisi (Serupa dengan makhluk), kebalikan dari Mukhalafatu lil hawadisi
e.
Ihtiyajuhu Lighairihi (Butuh kepada selain dirinya) , kebalikan dari Qiyamuhu Binafsihi
f.
Ta’addud (Berbilang lebih dari satu) , kebalikan dari Wahdaniyyah
g.
‘Ajzun (Lemah) , kebalikan
dari Qudrat
h.
Karahah (Terpaksa) , kebalikan
dari Iradat
i.
Jahlun (Bodoh) , kebalikan
dari Ilmu
j.
Mautun (Mati) , kebalikan
dari Hayat
k.
Shummun (Tuli) , kebalikan
dari Sama’
l.
‘Umyun (Buta) , kebalikan
dari Bashor
m.
Bukmun (Bisu) , kebalikan
dari Kalam
n.
‘Aajizan (Yang Lemah) , kebalikan
dari Qadiran
o.
Mukrohan (Yang dipaksa) , kebalikan
dari Muriidan
p.
Jaahilan (Yang bodoh) , kebalikan
dari ‘Aliman
q.
Mayyitan (Yang Mati) , kebalikan
dari Hayyan
r.
Ashommu (Yang Tuli) , kebalikan
dari Samii’an
s.
A’maa (yang Buta) , kebalikan
dari Bashiron
t.
Abkamu (Yang Bisu) , kebalikan
dari Mutakalliman
- Sifat Jaiz
Bagi Allah Swt.
Yang dimaksud sifat jaiz Allah Swt. adalah sifat kebebasan
Allah, yakni kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz
Allah Swt. ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.
Artinya: ”Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau
tidak memperbuatnya.”
Sifat kebebasan ini meliputi :
a.
Allah
bebas mencipta atau tidak menciptakan sesuatu
b.
Allah
bebas mengatur semua makhluk sesuai dengan kehendak-Nya
===========================
Komentar
Posting Komentar