Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-11

Pertemuan ke-11 : Taubat dan Taat

BAB III. TAUBAT, TAAT, ISTIQOMAH, DAN IKHLAS


A.  TAUBAT 

1.  Pengertian Taubat

Secara bahasa berarti ”kembali”, Secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati  untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.


2. Perintah Taubat

Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim : 8 sebagai berikut :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً …. ﴿٨﴾

Artinya Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, …… (QS. At-Tahrim : 8)

 

3. Jenis dan Syarat Taubat

a. Taubat menyangkut dosa terhadap Allah

syarat taubat atas dosa/maksiat dengan Allah :

·           Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri

·           Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.

·           Berniat tidak melakukannya lagi selamanya

b. Taubat menyangkut dosa terhadap sesama manusia

Sedangkan syarat Taubat atas dosa kepada sesama manusia yaitu :

·           Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri

·           Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.

·           Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.

·           Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi dg cara :

(a) Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;

(b) Apabila menyangkut non-materi seperti pernah memfitnah, menggunjingnya (ghibah), dan lain-lain, maka hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan.

 

4.   Dampak Positif Perilaku Bertobat

a.   Bagi Pelakunya Sendiri

·           Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah berkenan menerima tobatnya.

·           Dapat memperoleh kembali jalan yang benar (Islam) setelah menempuh jalan yang sesat.

·           Memperoleh simpati masyarakat lagi.

b.   Bagi Orang Lain (Termasuk Keluarga)

·           Lambat laun dapat mengembalikan nama baik keluarga, seperti masa lalu.

·           Hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat.


5.   Perilaku Membiasakan Diri Bertobat

Cara membiasakan diri agar memiliki kebiasaan bertaubat adalah sebagai berikut :

·                Tidak memandang remeh terhadap perbuatan dosa sekecil apa pun,

·                Berusaha menutup perbuatan dosanya dengan perbuatan baik sesuai kemampuan yang dimiliki,

·                Merasa tidak senang apabila melihat orang lain berbuat dosa,

·                Memperbanyak bergaul dengan orang-orang saleh, dan Bersikap hati-hati dalam bergaul

 

B.   TAAT

1.   Pengertian Taat

Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku. Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah kepadaNya maupun aturan yang berhubungan dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.

 

2. PERINTAH DAN MACAM-MACAM TAAT

Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً ﴿٥٩﴾

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa : 59)

Dari ayat di atas, maka bisa kita simpulkan macam taat, yaitu: 

a. Kepada Allah s.w.t.  

Ketaatan kepada Allah ini sifatnya mutlak, tanpa ada keraguan, dan tidak ada tawar menawar dalam segala aspek kehidupan. 

b. Kepada rasul-Nya, Muhammad Saw

Ketaatan kepada nabi Muhammad Saw juga bersifat mutlak, sebagaimana ketaatan kepada Allah Swt. ini berarti, taat kepada rosul berarti taat kepada Allah. Demikian juga sebaliknya, tidak taat kepada rosul, berarti tidak taat kepada Allah. 

c. Kepada ulil amri / pimpinan

Ketaatan yang ketiga adalah perintah taat kepada pemimpin. Hanya saja ketaatan kepada pemimpin ini tidaklah mutlak, tetapi mempunyai syarat yaitu selama pemimpin tersebut berpegang kepada kitab Allah dan rasul-Nya.

 

3. Bentuk (Contoh) Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya

·                  Bapak Suharta Pemilik sebuah usaha CV Roti Nikmat yang mewajibkan seluruh karyawan perempuan memakai hijab dan shalat berjamaah setiap waktu shalat, yang bertujuan untuk semakin rajin menjalankan ajaran Islam

·                   MTs. Manba’ul Huda Grobogan melatih siswanya untuk secara rutin membaca do’a asma’ul Husna dan berdoa sebelum memulai pelajaran, mewajibkan shalat jama’ah, dzikir dan shalat dhuha untuk upaya mendapatkan ketenangan hati, pikiran dalam menuntut ilmu, sehingga ilmunya berkah dan manfaat.

 

4.  Dampak Positif Ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya

·                  Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan salah satu kewajibannya kepada Allah dan rasul-Nya,

·                  Memperoleh ridha Allah karena telah mampu mentaati perintah-Nya, dan 

·                  Memperoleh kemenangan (keuntungan) yang besar, sesuai firman Allah SWT. berikut ini.

تِلْكَ حُدُودُ اللّهِ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١٣﴾

Artinya(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An-Nisa’ : 13)

 

5.  Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Cara membiasakan diri untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya, antara lain :

·                Segera mempersiapkan diri untuk salat apabila sudah tiba waktunya,

·                Melatih diri untuk disiplin dalam berbagai hal, termasuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah,

·                Selalu disiplin dalam mengikuti tata tertib sekolah, baik dilihat guru maupun tidak,

·                Senantiasa menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama walaupun sedang sendirian, tidak ada orang lain yang melihat.

 

===========================

Unduh file PDF materi ini dengan klik link berikut : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat Pembelajaran Akidah Akhlak selama Covid-19

Akidah AKhlak Kelas 7 Pertemuan ke-15 Keteladanan Nabi Sulaiman