Semester Genap Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-15
Pertemuan
ke-15
KETELADANAN NABI IBRAHIM
(Selasa,
13 April 2021)
E. Keteladanan Nabi Ibrahim As.
Diantara para rasul yang bisa dijadikan
teladan adalah Nabi Ibrahim As, selain beliau nabi pilihan yang mendapat gelar kholilullah
(kekasih Allah) juga disebut Abul-anbiya (bapak dari para Nabi) karena
Nabi-nabi sesudah beliau adalah dari zduriyahnya (keturunannya) nabi-nabi bani
Israil Nabi Ishaq, Ya`qub Yusuf Syuaib Harun, Musa sampai nabi Isa As. Dan demikian juga junjungan Nabi kita Muhammad SAW, bin Abdullah,
bin Abdil Mutholib, bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilab, bin Murroh
bin Ka`ab, bin Luay, bin Gholib, bin Fihir, (Fihri dilaqobi Quroisy) bin Malik
bin Nadlor, bin Kinanah bin Khuzaimah, bin Mudrikah bin Ilyas, bin Mudlor bin Nizar
bin Ma`ad bin `Adnan bin Nabi Isma`il bin Ibrahim AS.
Ibrahim As. oleh Yahudi diklaim sebagai Yahudi, oleh kaum Nasrani
diklaim sebagai pengikut Nasran, dan kaum musyrikin mengklaim bahwa mereka
mengikuti millah Ibrahim. Untuk menolak anggapan mereka Allah turunkan ayat
kepada Nabi Muhammad SAW.:
Artinya : “Ibrahim bukanlah
Yahudi dan bukanlah Nasrani akan tetapi dia adalah yang bersih dan muslim dan
dia bukan orang yang mensekutukan Allah” (QS. Ali Imran: 67)
Bentuk-Bentuk Keteladanan Nabi Ibrahim As.
1. Keteladanan dalam hal mencari dan meyakini Allah Swt sebagai
Tuhan yang patut disembah dan menjadi tujuan ibadah
2. Keteladanan mentaati perintah Allah Swt. dalam menjalankan
da’wah ditempat lainnya dengan meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di Makkah
yang serba kekurangan/keterbatasan
3. Keteladanan dan keberaniannya ketika ingin mereformasi merubah
masyarakatnya dan penguasanya dari penyembahan kepada materi, benda dan
berhala-berhala kepada mengesakan Allah SWT. kalimat tauhid/kalimatul ikhlas
laa ilaaha illallah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Terlebih dahulu Ibrahim As. Menyampaikannya kepada ayahnya,
dengan bahasa yang santun beliau sampaikan pemahaman. Sebagaimana telah
dikisahkan dalam Al-Quran :
Artinya : “ Dan ingatlah dalam
kitab Ibrahim sesungguhnya dia adalah orang yang benar lg seorang nabi,
ingatlah ketika ia berkata kepada ayhnya wahai ayahku kenapa engkau meyembah
apa-apa yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat? wahai ayahku
sesungguhnya telah sampai kepadaku whyu, apa-apa yang tidak diberikan kepadamu,
maka ikutilah aku aku tunjukkan jalan yag lurus, wahai ayahku janganlah engkau
menyembah setan sesungguhnya setan itu bermaksiat kepada Allah. Wahai ayahku sesungguhnya aku takut azdab Allah akan mnimpamu
sehingga setan menjadi temanmu. Lalu ayah Ibrahim berkata kepada Ibrahim, Hai
Ibrahim apakah engkau membenci tuhan- tuhanku? Sungguh jika engkau tidak
berhenti membencituhan-tuhanku sungguh aku akan merajammu dan pergilah segera
dariku. Ibrahim berkata semoga engkau selamat dan aku akan mendoakan untukmu
agar Allah Tuhanku mengampunimu sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.(QS. Maryam 41-47).
Ajakan Ibrahim As. kepada ayahnya
mendapat penentangan yang keras sehingga Ibrahim As. diusir ayahnya, sekalipun
demikian Ibrahim As. tetap baik dengan ayahnya dan tetap mendoakannya, Lalu
Ibrahim AS. membuktikan kepada masyarakatnya bahwa berhala-berhala itu tidak
dapat berbuat apa-apa dengan menghancurkan berhala-berhala sembahan penguasa
namrud dan kaumnya, sehingga Ibrahim As. dimasukkan ke dalam api sebagai
penyiksaan terhadapnya, kemudian Allah Swt. menolongnya dengan menjadikan
apinya namrud dingin dan Ibrahim selamat tanpa ada bekas luka
sedikitpun.Dijelaskan di dalam QS. al-Anbiya’ : 69 berikut :
Artinya : “ Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim."
4. Ketaatanya ketika Ismail beranjak dewasa Nabi Ibrahim
As. kembali diuji Allah agar menyembelih putranya, putra yang sangat dicintai
dan didamba-dambakan dalam doanya: Robbi hab lii minassholihin.Di jelaskan di
dalam QS. as-Shaffat : 102 berikut :
Artinya : “ Maka tatkala anak
itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".
Kemudian Ibrahim As. melaksanakan perintah penyembelihan ketika
keduanya pasrah dan ketika Ibrahim As. menempelkan
pisau di leher Ismail. Allah Swt. memanggil Ibrahim As.
Artinya : “ Wahai Ibrahim
engkau telah membenarkan perintahKu melalui mimpimu Sesungguhnya dengan
demikian akan membalas orang-orang yang berbuat baik, sesunggguhnya ini adalah
ujian yang nyata dan kami tebus Ismail dengan sembelihan hewan qurban yang
besar. Dan kami jadikan teladan untuk orang-orang yang
sesudahnya, keselamatan untuk Nabi Ibrahim, demikianlah kami membalas
orang-orang yang berbuat baik.”
(Q.S. As-shaffat 103-110)
Ini adalah ujian kecintaan dan ketaatan Ibrahim As. kepada Allah.
5. Keteladanan Ibrahim As., ketika Ibrahim As. diperintah
Allah SWT. agar merekonstruksi kembali ka`bah Baitullah yang pertama dibangun
dimuka bumi
Artinya : “ Sesungguhnya rumah
yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang
di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu), menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” [QS. Ali Imran : 96-97].
Nabi Ibrahim As. bersama Ismail membangun kembali ka`bah sesuai
dengan petunjuk Allah, dan sesudah selesai membangun Allah perintahkan Ibrahim
As. agar memanggil ummat manusia untuk berhajji. Sebagaimana QS. al-Hajj :
26-29 berikut
Artinya : 26. dan (ingatlah),
ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan
mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan aku dan
sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang
beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. 27. dan berserulah kepada
manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap
penjuru yang jauh, 28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka
dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[985] atas
rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak[986]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. 29. Kemudian, hendaklah mereka
menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan
thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
Selanjutnya Nabi Ibrahim As. menyampaikan visi dan misinya sebagaimana
terungkap dalam do`anya :
Artinya : “ Ya Tuhanku
jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku
dari penyembahan terhadap berhala, ya Tuhanku sesungguhnya berhala-berhala itu
menyesatkan kebanyakan manusia, maka barang siapa yang mengikuti aku
sesungguhnya adalah tergolong umatku dan barang siapa yang menentangku,
sesungguhnya Engkau ya Allah maha pengampun lagi Maha penyayang.”(QS.
Ibrahim 35-36)
Artinya : “ Ya Tuhan kami
sesungguhnya aku tempatkan dari anak cucuku di lembah yang tidak ada tanaman
disisi baitikal harom, ya Tuhan kami supaya mereka menegakkan sholat, maka
jadikanlah hati manusia condong kepada mereka dan berikanlah kepada mereka
rizki dari buah-buahan supaya mereka bersyukur.(Q.S. Ibrahim 37)
Dari doa Ibrahim terungkap visi dan missi Nabi Ibrahim As. dalam
membangun negeri dari negeri yang tandus, kering dan tidak ada tanaman
menginginkan agar :
a)
Menjadi
negeri yang aman.
b)
Penduduknya
terdiri dari orang-orang yang beriman bertaqwa mendirikan sholat dan dijauhkan
dari penghambaan terhadap berhala-berhala
c)
Menginginkan
menjadi negeri yang yang menarik mempesona banyak dikunjungi manusia
d)
Menginginkan
menjadi negeri yang penduduknya diberi kecukupan rizki.dari buah-buahan,
demikianlah orientasi Ibrahim As. Dalam membangun negeri beroreintasi ke depan
memikirkan anak cucu dan membangun dari nilai-nilai ruhani keagamaan dengan
memakmurkan masjid (baitullah} dan memakmurkan bumi-Nya
Do`a-do`a
Nabi Ibrahim As. diqabulkan Allah, dan diabadikan dalam Alquran dan
keteladanannya juga diabadikan dalam syariat
rukun Islam ibadah haji dan ibadah udlhiyyah. Rasulullah SAW. Bersabda :
Artinya : “
Barang siapa yang mempunyai bekal dan kendaraan dan tidak berhajji, maka dikhawatirkan
ia mati menjadi Yahudi atau Nasrani”.
Dari
Dua macam Ibadah tersebut dinyatakan, bahwa yang dimaksud oleh Allah Swt.
adalah ketaatan, ketaqwaan dan keikhlasan hamba-hamba-Nya dalam melaksanakannya.
6. Keteladanan Ibrahim As., ketika Ibrahim As.bertawakkal kepada Allah Swt. untuk
meninggalkan Siti Hajar dan Ismail Hajar berkata, “Wahai Ibrahim! Kemana engkau
hendak pergi meninggalkan kami di lembah yang tak berpenghuni dan tak ada
apapun di sini?” Hajar mengucapkan kata-katanya berulang kali, namun Nabi
Ibrahim tidak juga menolehnya. Akhirnya Hajar bertanya, “Apakah Allâh yang
memerintahkan hal ini kepadamu?” Nabi Ibrahim menjawab, “Benar.” Hajar
menimpali, “Kalau begitu, Allâh tidak akan menyia-nyiakan kami.” kemudian Hajar
kembali ke tempat semula. Nabi Ibrahim Alaihissalam terus pergi, hingga ketika
sudah berada di jalan pegunungan dan tidak terlihat lagi oleh Hajar dan
putranya, Nabi Ibrahim menghadapkan wajahnya ke (tempat yang nanti akan
didirikan-red) Baitullah, lalu beliau memanjatkan doa berikut dengan mengangkat
kedua tangannya:
Artinya : “Ya Rabb kami! sesungguhnya aku telah menempatkan
sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, wahai Rabb kami (yang demikian itu)
agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur.[ Ibrâhîm/ 14: 37
Untuk mendapatkan file PDFnya silakan download disini : https://drive.google.com/file/d/1FE6QF4EpGH3EtTKtPdMEbAm7aA-cwBHJ/view?usp=sharing
Komentar
Posting Komentar