Resume Kitab Fadhilatul Muharrom wa Fadhilatu Rojab wa sya’ban
DAFTAR ISI
Sebelum memulai membaca isi dari resume
kitab ini, kami mohon bacaan fatihah untuk para guru kami sebagai berikut :
1.
Untuk guru kami Kyai Totok, untuk guru
beliau KH. Masrur Budiyono, untuk gurunya beliau Kyai Junaid,
untuk gurunya beliau lagi Kyai Sahli bin Salim (Kauman Semarang) serta Mbah
Kyai Bulqin terlebih untuk guru beliau sekaligus mu’allif kitab, yakni Syaikh
KH. Muhamad Sholih bin Umar as-samarany.
2.
Untuk guru kami sekaligus ketua dari Komunitas
Pecinta Kyai Sholeh Darat (KOPISHODA), yakni KH. In’amuz-Zahidin
sekeluarga beserta para guru hingga kepada mu’allif kitab.
3.
Untuk Syaikhina KH. Imron Hasani Kholil
(Selo), untuk guru beliau yakni Syaikhina Maimun Zubair (Sarang), untuk
guru beliau Syaikh Ahmad bin syu’aib (Sarang), Syaikh Abil Fadhol
(Senori), serta Syaikh Abdul Karim (Lirboyo), untuk guru beliau Hadratus Syaikh
KH. Hasyim Asy’ari hingga mu’allif kitab.
Semoga para guru kami tersebut beserta ushuulihim
wa furuu’ihim wa masyaayikhihim wa talaamidzihim
senantiasa mendapat ridlo Allah SWT dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi
siapapun yang ingin mengkaji dan mempelajari kitab-kitab Mbah Sholih Darat,
sehingga menjadi ilmu yang barokah dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
seluruh masyarakat pada umumnya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin
Penulis,
Rifaudin
Ahmad
FADHILATUL MUHARRAM, WA FADHILATU ROJAB WA SYA’BAN
AL-MUKARROM
OLEH SYAIKH MUHAMMAD SHOLIH BIN UMAR DARAT, SEMARANG.
Sebagaimana
yang tercantum dalam kitabnya “Fadhilatul Muharrom wa Fadhilatu Rojab wa sya’ban”,
Syaikh Muhamad Sholih bin Umar (Simbah Sholih Darat) menyatakan bahwa apa yang
terkandung dalam kitab ini adalah keterangan yang dinuqil dari kitab Tarikhul
Khomis dan kitab Nuzhatul Majaalis. Harapan Beliau,
semoga bisa bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin, Aamiin...
A.
EMPAT MACAM HARI ISTIMEWA DALAM ISLAM
Adapun
awal Muharram adalah Tahun Baru umat Islam seluruhnya, sedang tanggal sepuluh
Muharram adalah hari rayanya umat Islam, yakni hari raya yang diisi dengan keceriaan
bersedekah sebagai bentuk syukur atas segala nikmat Allah. Bukan hari raya yang
diisi dengan sholat, akan tetapi hari raya sepuluh Muharam ini diisi dengan
memberikan pakaian dan memberi makanan kepada fuqoro’. Sudah seharusnya seorang
muslim mengetahui hari raya mereka yang dimulai dengan hari ‘arafah (9 Dzul
hijjah) yang menjadi cikal bakal awal tahun (1 muharram) kemudian
menjadi cikal bakal tanggal 27 Rojab juga tanggal 12 Robi’ul Awal.
Inilah ke-empat macam hari yang amat istimewa dalam Islam.
a.
Do’a Akhir Tahun
Berikut adalah do’a akhir tahun, dibaca
setelah ‘ashar akhir pada tanggal 30 Dzulhijjah.
وَصَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَآنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ. أَللّهُمَّ مَاعَمِلْتُ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّانَهَيْتَنِيْ عَنْهُ
فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ
قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ
عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإْنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَاعَمِلْتُ فِيْهَا
مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ يَاكَرِيْمُ يَاذَااْلجَلَالِ
وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلَاتَقْطَعْ رَجَآئِيْ مِنْكَ يَاكَرِيْمُ.
وَصَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Do’a tersebut dibaca sebanyak tiga kali.
b.
Fadhilah Do’a akhir Tahun
Adapun fadhilah bagi siapapun membaca do’a
tersebut, maka sesungguhnya syaitan akan berucap: “Sungguh susah payah
bagiku dalam usaha menggoda anak adam dalam setahun ini, ia telah rusak dalam
satu jam sebab dosa-dosanya selama setahun diampuni oleh Allah sebab ia membaca
do’a ini”.
Hendaknya seorang mukmin tidak lupa untuk
membaca doa ini di akhir tahunya. Berikutnya inilah do’a awal tahun yang
hendaknya dibaca pada tanggal satu Muharram, setelah sholat maghrib sebanyak
tiga kali.
c.
Do’a awal tahun
وَصَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَآنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ. أَللّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ
اْلعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ اْلمُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْئَلُكَ
اْلعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَآئِهِ وَجُنُوْدِهِ وَاْلعَوْنَ عَلَى
هَذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ
إِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَااْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى
اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَآنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
d.
Fadhilah Do’a awal tahun
Maka barang siapa membaca do’a ini di awal
muharam setelah shalat maghrib sebanyak tiga kali, sesungguhnya syaitan akan
mengucap : “Telah aman anak adam ini pada sisa umurnya dalam tahun ini,
sebab sesungguhnya Allah SWT telah membuatkan untuknya dua malaikat yang
ditugasi untuk menjaganya dari godaan syaithon”. Dan kepada Allah kita
meminta.
B.
FADHILAH HARI ‘ASYURO, DI BULAN MUHARRAM
a.
Do’a hari ‘Asyuro
Berikut ini adalah do’a di hari ‘asyuro
tanggal 10 Muharram, dibaca sebanyak tujuh kali. Barang siapa membaca do’a ini
maka ia tidak akan mati pada tahun ini, kecuali jika memang ia sudah sampai
pada ajalnya, maka orang itu tidak ada mendapat taufiq untuk membacanya. Yakni
membaca kalimat berikut :
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ
النَّصِيْرُ (Dibaca
tujuh puluh kali. )
سُبْحَانَ اللهِ مِلْأَ اْلمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى اْلعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَى
وَزِنَةَ اْلعَرْشِ لَآمَلْجَاءَ وَلَآ مَنْجَاءَ "مِنَ اللهِ إِلآَّ
إِلَيْهِ" سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَاْلوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّةِ كُلِّهَا أَسْئَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ. وَلاَحُوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ.
وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى
اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَآنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِخَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ. آمِيْنَ (Dibaca tujuh kali.)
b.
Keutamaan puasa di hari ‘Asyuro
Disebutkan dalam kitab Taarikhul
khomis karangan dari Syaikh al-‘alamah Husein bin Muhammad bin
al-hasani ad-dayyaari Bakri pada juz pertama dalam pembahasan
bab ke-dua bahwa :
Ketika Rasulullah Muhammad SAW telah
hijrah hingga ke madinah, Beliau melihat orang-orang yahudi disana berpuasa pada
tanggal 10 Muharram. Maka Beliau bertanya : ini hari apa? Mengapa kalian
semua berpuasa? Maka mereka menjawab : Hari ini adalah haru ‘asyuro
yakni hari dimana Nabi Musa AS selamat dari kejaran dan tenggelamnya fir’aun.
Saat itu Nabi Musa AS berpuasa sebagai wujud syukur atas nikmat dari Allah SWT
dan kami juga ikut berpuasa atas itu. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Kami
lebih berhak untuk berpuasa dan lebih patut menghidupkan ajaran syare’at dari
saudara kami Musa bin Imran.” Maka kemudian Rasulullah SAW memerintahkan
kepada seluruh kaum mukmin untuk berpuasa di hari ‘asyuro.
c.
Fadhilah mengusap kepala anak yatim, dan Memberi
makanan orang Puasa
Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
berpuasa di tanggal sepuluh Muharram, maka akan diberi pahala oleh Allah SWT
seperti pahalanya 10.000 malaikat, seperti pahala 10.000 orang yang berhaji dan
umroh, juga seperti pahala 10.000 orang yang mati syahid. Dan barang siapa
mengusap kepala anak yatim di hari ‘asyuro (memuliyakan anak yatim itu), maka
Allah SWT akan memuliyakan dirinya dengan tiap satu helai rambut dari anak
yatim itu akan mengangkat satu derajatnya di syurga. Dan barang siapa
bersedekah kepada orang yang berpuasa hari ‘Asyuro dengan makanan yang bisa
dugunakan untuk berbuka puasa, maka baginya pahala bersedekah kepada seluruh
umat Nabi Muhammad SAW serta membuat kenyang seluruh perut dari Umat nabi
Muhammad SWT. Maka para sahabat bertanya : Yaa Rasul, mengapa bisa sedemikian
agung hari ‘asyuro ini, melebihi hari-hari lainya? Maka Rasulullah SAW menjawab
: memang begitulah, sebab sesungguhnya Allah SWT telah membuat langit pada hari
‘asyuro. Dia membuat gunung, membuat bintang gemintang, mencipta qolam, juga
lauhul mahfudz di hari ‘Asyuro ini. Allah menciptakan Nabi Adam AS dan siti
Hawa AS, memasukan mereka ke syurga juga di hari ‘Asyuro. Dia membuat Nabi
ibrahim AS lahir ke dunia dan di selamatkan dari api namrud, membuat Nabi ‘Isa
lahir ke dunia, mengampuni Nabi Daud AS, mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman
AS, mengangkat Nabi Isa AS ke langit, juga bertepatan hari ‘asyuro ini.
d.
Memperluas rizki bagi Keluarga
Rasululah SAW juga bersabda : “Barang
siapa memperluas nafkah kepada anak isterinya serta keluarga-keluarganya di
hari ‘asyuro, maka Allah SWT akan memperluas rizki orang tersebut dan akan
diberi nikmat selama setahun itu”. Sahabat sofyan bin ‘uyainah menyatakan
bahwa Beliau telah mencoba kebenaran hadis itu selama tiga puluh tahun maka
nyata dan tidak pernah ditemukan kelalaian dalam fadhilah hadis ini.
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya
Allah SWT telah mewajibkan kepada Bani Isra’il untuk berpuasa di hari ‘asyuro.
Maka berpuasalah kalian semua, dan buatlah keluasan rizqi kepada
keluarga-keluarga kalian di hari ‘asyuro ini, yakni di tanggal sepuluh
muharram. Sebab itulah hari dimana Allah SWT menerima taubat Nabi Adam AS yang
kala itu bertepatan hari jum’at, Allah mengangkat Nabi Idris AS hingga ke
langit, keluarnya Nabi Nuh AS dari kapal semenjak Beliau pertama kali
menaikinya dari awal bulan Rojab, dan baru turun pada tanggal 10 Muharram. Maka
disaat itu, Beliau mengumpulkan sisa makanan dari bekal seluruh penumpang kapal
hingga terkumpul 40 macam bahan makanan yang kemudian (dimasak) dan dibuat
sedekah, dimakan bersama oleh seluruh penumpang dalam kapal tersebut. Maka hal
inilah yang menjadi asal-usul shodaqoh ‘Asyuro. Pada tanggal 10 Muharram pula Nabi Yusuf AS
keluar dari penjara, Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan huut, inilah hari
lahirnya Nabi Nuh AS juga Nabi Ismail AS, hari lahirnya Nabi Ishaq AS, nabi
Yahya AS, Nabi yunus juga Nabi Isa AS. Di tanggal 10 Muharram pula Nabi Musa
bin Imron dilahirkan bertepatan pada hari Senin, atau ada yang mengatakan malam
Senin. Pada tanggal ini Nabi Yusuf AS dinikahkan dengan Siti Zulaikho, juga
pernikahanya Nabi Ibrahim AS dengan Dewi Saroh serta beliau mendapat Dewi
Hajar. Juga tanggal 10 Muharram ini adalah hari pernikahan Nabi Muhammad SAW
dengan Sayyidatina Khadijah RA. Demikian keterangan dalam kitab Taarikhul
Khomis.
Disebutkan dalam kitab Nuzhatul
Majalis bahwa telah tertulis di dalam kitab taurat : “Sesungguhnya
orang yang berpuasa sehari di hari ‘asyuro maka seperti orang yang berpuasa
setahun. Dan barang siapa menyentuh kepala anak yatim (dengan memuliyakan
mereka) di hari ‘Asyuro maka Allah SWT akan memberikan untuk mereka setiap
helai rambut yatim itu sebuah pohon syurga yang penuh dengan buah-buahan, juga
beberapa perhiasan kalung, gelang dan pakaian sutera yang tidak bisa diketahui
seperti apa hebatnya kecuali hanya Allah SWT saja yang tahu. Dan barang siapa
bersedekah di hari ‘asyuro maka seolah-olah ia bersedekah untuk seluruh
pengemis di dunia ini. Dan barang siapa memuliyakan orang faqir di hari ‘asyuro
maka ia akan dimuliyakan pula oleh Allah SWT di alam quburnya.
Rasulullah SAW bersabda lagi bahwa :
Barang siapa memberi keluasan rizki kepada anak istri di hari ‘asyuro, maka
Allah SWT akan meluaskan rizki untuk-nya selama setahun yang akan dihadapi. Dan
barang siapa melakukan sholat sunnah sebanyak 4 roka’at di hari ‘asyuro, di
setiap roka’atnya ia membaca fatihah dan membaca QS. Al-Ikhlash 11 kali, maka
akan lebur seluruh dosanya selama 50 tahun dan akan diberikan untuknya mimbar
dari Nur/cahaya (kelak di syurga). Dan barang siapa mandi di hari ‘asyuro
dengan niat tolak balak maka ia tidak akan sakit di setahun itu kecuali jika
memang saatnya ia mati. Dan barang siapa memakai celak mata di hari ‘asyuro,
maka ia tidak akan mengalami sakit mata selama setahun.
e.
Asal usul bubur Suro
Diceritakan bahwa sesungguhnya Sayyiduna Nabiyulloh
Nuh AS, ketika kapalnya telah berhenti diatas gunung judi, maka beliau
berbicara kepada seluruh kaumnya sejumlah 40 orang itu dengan ucapanya : “Wahai
kaumku, kumpulkanlah oleh kalian sisa dari bahan makanan yang kalian bawa”.
Maka seluruh manusia di kapal itu mengeluarkan sisa dari makanan mereka. Ada
yang mengumpulkan satu cakupan tangan tepung, ada yang satu cakup gandum, dan
sebagainya hingga terkumpulan 40 macam bahan makanan. Dari kesemuanya itu
dimasak menjadi satu dijadikan bubur sebagai bentuk kebahagiaan karena diberi
keselamatan oleh Allah SWT. Maka seperti itulah asal usul orang yang suka
membuat bubur rasul/bubur suro hingga di zaman sekarang ini setiap datang
tanggal 10 Muharram.
C.
FADHILAH ROJAB
a.
Perbanyak Dzikir
Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
mengucap dzikir selama bulan rojab dengan cara seperti berikut ini :
-
Sepuluh hari pertama mengucap “Subhaanal
hayyil qoyyum” seratus kali tiap harinya
-
Sepuluh hari kedua mengucap “Subhaanallahil
ahadis-shomad”, seratus kali tiap harinya, dan
-
Sepuluh hari ketiga mengucap “ Subhaanar-ro’uuf”
sertus kali tiap harinya
Maka tidak ada satupun makhluk yang bisa men-sifati
banyaknya pahala orang tersebut (saking banyaknya pahala yang diperoleh)
b.
Berpuasa di Bulan Rojab
Rasulullah SAW bersabda : “Adapun rojab
adalah bulan-nya Allah SWT, Sya’ban adalah bulanku, dan Romadhon adalah bulan
bagi umatku. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rojab
dengan penuh ketaatan menjalankan perintah Allah serta penuh keikhlasan mencari
ridlo-Nya bukan sebab tujuan lain, maka wajib bagi nya memperoleh ridlo Allah
Dzat yang Maha Agung dan diagungkan di syurga firdaus serta Maha Luhur. Dan
barang siapa berpuasa dua hari, maka akan diberikan untuknya
pahala yang berlipat ganda, dua kali lipat dari jumlah gunung yang ada di alam
dunia ini. Dan barang siapa puasa tiga hari, maka Allah SWT akan
menjauhkan dia dengan neraka dengan jarak perjalanan setahun. Dan barang siapa puasa
empat hari, maka akan diberikan keselamatan dari segala mara bahaya,
selamat dari penyakit gila dan dari penyakit judzam serta barosh/lepra. Dan
barang siapa puasa lima hari di bulan Rojab, maka akan selamat
dari siksa qubur. Dan barang siapa berpuasa enam hari maka kelak
akan keluar dari qubur dalam keadaan wajah bersinar seperti bulan purnama di
tanggal empat belas. Dan barang siapa berpuasa tujuh hari, maka
akan dikunci untuknya ketujuh dari pintu neraka, dan barang siapa berpuasa
selama delapan hari, maka dibuka untuknya delapan pintu syurga. Barang
siapa berpuasa sembilan hari maka kelak keluar dari quburnya dalam
keadaan membaca kalimah toyyibah “Laa ilaaha illallah” yang kemudian
akan membawanya masuk ke dalam syurga. Dan barang siapa berpuasa sepuluh
hari maka Allah SWT akan membentangkan untuknya penghalang (diatas
neraka) yang akan melindungi saat melewati shirotol mustaqim. Dan barang siapa berpuasa
sebelas hari, maka tidak ada yang bisa mengungguli derajatnya di hari
qiyamat kecuali sesama orang yang juga ahli puasa. Dan barang siapa berpuasa
selama dua belas hari, maka kelak akan dipakaikan untuknya dua buah
pakaian yang setiap dari pakaian itu jauh lebih indah daripada dunia seisinya.
(lanjutkanlah sendiri membaca hadisnya)
c.
Perbanyak istighfar
Dan dijelaskan bahwa Barang siapa
membaca istighfar di waktu pagi dan petang sebanyak tujuh puluh kali selama
bulan rojab, maka haram tubuhnya dari api neraka.
Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa
selama di bulan Rojab, sya’ban dan Ramadhan diantara dzuhur hingga ‘ashar
mengucap istighfar dengan redaksi :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ اَّلذِىْ لَآإِلهَ إِلَّا هُوَالْحَيُّ
اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِهِ الظَّالِمِ لَايَمْلِكُ
لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَامَوْتَ وَلاَحَيَاةً وَلَانُشُوْرًا
“Astaghfirullahal ‘adhiim,
alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilaihi, taubata ‘abdihidz-dzoolimi,
laa yamliku linafsihii dhorrou walaa naf’au walaa mauta wa laa hayaata walaa
nusyuuro”
maka Allah SWT akan berfirman kepada kedua
Malaikat-Nya (Roqib dan atid) agar membakar buku catatan amal keburukan orang
tersebut.
Dan Allah SWT berfirman dalam tiap-tiap
malam di Bulan Rojab : Rojab itu adalah bulan-Ku, hamba itu adalah hamba-Ku,
Rahmat itu adalah rahmat-Ku, keutamaan itu adalah keutamaan-Ku. Dan Aku akan
mengampuni siapapun yang mau meminta ampunan-Ku di selama bulan ini. Dan akan Aku
kabulkan siapapun yang mau meminta kepada-Ku.
d.
Puasa di tanggal 27 Rojab
Dan disebutkan dalam sebuah hadis bahwa
Barang siapa berpuasa di tanggal 27 Rojab, kemudian ia bersedekah pada hari
itu, maka Allah SWT akan menulis untuknya dalam puasanya itu seribu kebaikan,
serta dihitung seperti orang yang memerdekakan seribu orang budak.
e.
Malam jum’at pertama di bulan Rojab
Rasulullah SAW bersabda : Jangan kalian
melupakan hari jum’at pertama dari Bulan Rojab. Sesungguhnya pada malam itu
(jum’at pertama Rojab) oleh para Malaikat menyebutnya dengan Malam Roghoib.
Maka ketika sampai pada sepertiga malam akhir (di malam itu), seluruh Malaikat
di tujuh langit dan tujuh bumi berkumpul di kanan kiri ka’bah. Kemudian Allah
SWT melihat kepada mereka seraya berfirman : Wahai para Malaikatku,
mintalah apapun yang kalian inginkan. Maka pasti akan Aku kabulkan.
Maka para Malaikat berdo’a : Wahai Tuhanku, hajat kami kepada-Mu adalah
semoga Engkau mengampuni siapapun yang berpuasa di bulan Rojab ini.
Maka Allah SWT menjawab : Sudah
aku ambuni mereka semuanya.
f.
Berpuasa dan membuat senang keluarga
Rasulullah SAW bersabda lagi : Barang
siapa berpuasa satu hari selama bulan rojab ini dengan tujuan hanya mengharap
ridlo Allah SWT saja serta karena rasa cintanya kepada Allah, bukan karena
tujuan lainya maka kelak orang itu akan masuk dalam syurga. Dan barang siapa
membuat bahagia orang mukmin di bulan Rojab ini maka Allah SWT akan memberikan
untuknya di dalam Firdaus sebuah istana yang amat besar sebesar mata memandang.
g.
Hikayat tentang keutamaan puasa di bulan Rojab
(Meski hanya sehari)
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi Isa
AS berjalan melewati sebuah gunung. Maka dilihatnya gunung itu bersinar
memancarkan cahaya.
Kemudian Nabi Isa AS berdo’a : “Yaa Robb,
semoga Engkau membuat gunung ini bisa berbicara denganku”.
Maka gunung itu pun berbicara : “Wahai Ruhullah
(Nabi Isa AS), ada apakah gerangan yang engkau inginkan? Katakanlah !”
Nabi Isa AS bertanya lagi : “Aku ingin
mengetahui kabarmu, bagaimana bisa engkau bersinar seperti ini?”
Maka gunung itu menjawab : “di dalam diriku
terdapat seorang lelaki yang ahli ibadah”.
Kemudian Nabi Isa AS berdo’a : “Yaa Rabb,
semoga Engkau keluarkan orang tersebut”.
Maka kemudian pecahlah gunung itu dan
keluarlah darinya seorang lelaki setengah baya yang amat tampan wajahnya. Lalu Nabi
Isa AS bertanya kepada lelaki itu : “Wahai syaikh, sampaikanlah kepadaku
tentang apa yang menyebabkan engkau seperti ini?”
Lelaki itu menjawab : Wahai Nabi Isa AS, aku
adalah kaum dari Nabi Musa AS. Aku meminta agar Allah SWT berkenan memanjangkan
usiaku agar aku bisa bertemu dengan zamanya Nabi Muhammad SAW. Agar aku bisa
menjadi Umatnya Nabi Muhammad SAW. Saat ini aku telah mencapai 600 tahun dalam
beribadah kepada Allah SWT di dalam gunung ini.”
Kemudian Nabi Isa AS bertanya kepada Allah SWT : “Yaa
Rabb, adakah manusia diatas bumi ini yang dapat mengalahkan pahala orang ini?”
Maka Allah SWT menjawab : “Wahai Isa, bagi-Ku
siapapun dari Umat Muhammad yang berpuasa sehari di bulan Rojab, maka baginya
pahala yang lebih baik daripada pahala orang ini”.
D.
FADHILAH SYA’BAN AL-MUKARROM
a.
Fadhilah Shalat sunah 12 roka’at di malam 1
sya’ban
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang
siapa yang melakukan shalat di malam pertama tanggal 1 sya’ban sebanyak 12
rokaat dengan membaca QS.Al-Ikhlas sebanyak lima kali setelah membaca
QS.Fatihah di tiap roka’atnya, maka Allah SWT akan memberikan untuknya pahala
12.000 orang yang mati syahid serta ia ditulis di sisi Allah SWT sebagai ibadah
selama 12 tahun dan dari dirinya keluar seluruh dosa sehingga ia bersih seperti
bayi yang baru keluar dari perut ibunya. Dan tidak ditulis perbuatan buruknya
hingga 80 hari”.
b.
Puasa sunah yang paling banyak dilakukan
Rasulullah SAW ada di Bulan Sya’ban
Sahabat Usamah bin zaid bertanya kepada
Rasulullah SAW : Yaa Rasulallah, aku melihat engkau bersungguh-sungguh dalam
berpuasa selama bulan sya’ban ini tidak sama seperti di bulan-bulan selainya.
Mengapakah demikian? Maka Rasulullah SAW bersabda : Karena pada bulan
ini banyak orang terlupa, sebab ia berada diantara bulan rojab dan romadhon,
maka aku berpuasa. Dan di bulan sya’ban ini seluruh amal anak adam
diserahkan (pada Allah), maka aku bahagia jika amalku diserahkan dalam keadaan
aku sedang berpuasa.
c.
Berpuasa 3 hari di Bulan Sya’ban dan memperbanyak
sholawat
Para sahabat bertanya kepada Rasulillah
SAW : Hari apakah yang paling afdhol untuk berpuasa? Maka Rasulullah SAW
menjawab : Puasa di dalam bulan Sya’ban sebagai bentuk penghormatan kepada
Bulan Romadhon. Maka bersihkanlah badan kalian semua dengan berpuasa sya’ban
sebab hendak memasuki bulan puasa Romadhon. Sebab tidak ada dari orang mukmin
yang berpuasa di bulan sya’ban kemudian ia memperbanyak membaca sholawat
kepadaku (tanpa dihitung jumlahnya) sebelum ia berbuka puasa kecuali Allah SWT
akan mengampuni seluruh dosa-dosa yang telah ia lakukan dan baginya akan diberi
keberkahan rizqi selama hidupnya.
Dan berkata lagi Rasulullah SAW : Barang
siapa berpuasa sehari di bulan sya’ban maka haram tubuhnya masuk neraka, dan ia
akan menjadi teman bagi Nabi yusuf AS di dalam syurga, dan ia diberi pahala
seperti pahala Nabi ayyub AS serta Nabi Daus AS. Maka jika ia menyempurnakan
dengan puasa sebulan penuh, Allah akan memberikan untuknya keselamatan dari
sakitnya sakarotul maut serta tertolak dari gelapnya qubur dan terhindar dari
pertanyaan munkar nakir. Allah SWT juga akan menutupi aurot orang tersebut
kelak di hari qiyamat.
d.
Malam nisfu sya’ban adalah malam pengapunan Dosa
Dari Abi hurairah RA berkata : Rasulullah
SAW bersabda : Ketika di malam nisfu sya’ban, Malaikat jibril AS mendatangiku
dan berkata kepadaku : Wahai Muhammad, aku minta kepadamu untuk mengangkat
tanganmu (berdo’a) ke arah langit. Maka aku bertanya kepada saudaraku
jibril AS : malam apakah ini wahai Jibril? Beliau menjawab : di malam
inilah Allah SWT membuka 300.000 pintu maaf-Nya, dan dimalam ini seluruh anak
adam yang tidak menyekutukan Allah, tidak berbuat sihir, tidak menjadi dukun,
tidak menjadi ahli zina, juga tidak menjadi ahli meminum arak, semua dosa-nya
diampuni oleh Allah SWT kecuali ke-lima orang tadi.
e.
Hidupkan malam nisfu sya’ban dengan perbanyak
sholat/do’a dan membaca Yasin 3x
Rasulullah SAW bersabda ketika malam nisfu
sya’ban datang, maka beribadahlah kalian semua dengan shalat malam dan
berpuasalah kalian di waktu siangnya. Sesungguhnya Allah SWT saat itu berfirman
: Barang siapa yang menginginkan keselamatan dari segala mara bahaya maka akan
aku selamatkan ia, barang siapa meminta luasnya rizqi, maka akan Aku luaskan
rizqi-nya, dan apapun yang diminta oleh hamba-Ku pada malam ini maka akan Aku
kabulkan. Yang demikian ini berlaku hingga terbitnya fajar. Sehingga para
ulama’ berkata : Barang siapa membaca QS. Yasin sebanyak 3 kali setelah maghrib
di malam nisfu sya’ban dengan niat pertama, meminta panjang umur dalam
ketaatan kepada Allah SWT. Kedua dengan niat minta dihindarkan dari
bala’ di sisa umurnya, kemudian membaca-nya lagi untuk yang ketiga kalinya
dengan niat meminta agar terhindar dari meminta-minta kepada manusia di sisa
usia, maka akan dikabulkan ketiga permintaan tersebut dengan mengucap do’a ini
sebanyak tujuh kali : Yaa Allah yaa Robb, dengan haq dari QS.Yasin ini,
aku meminta kepada-Mu tiga hal tadi, semoga Engkau kabulkan permintaanku dengan
kemuliaan yang dimiliki oleh tuan kami Muhammad SAW.
f.
Fadhilah sholat, berbuat baik dan bertaubat
Malaikat jibril AS berkata kepada
Rasulillah SAW : Saya minta engkau bergembira wahai Rasul, atas apa yang
diterima oleh umatmu di malam ini sebab di malam nisfu sya’ban ini seluruh
pintu langit dibuka. Para Malaikat berkata di langit pertama berkata :
Sungguh amat beruntung orang-orang yang mau rukuk di malam ini. Malaikat di
langit kedua berkata : Sungguh beruntung orang-orang yang bersujud di
malam ini. Malaikat di langit ketiga berkata : Sungguh beruntung
orang-orang yang mau berdo’a. Malaikat di langit ke-empat berkata :
Sungguh beruntung orang-orang yang mau menangis di malam ini. Malaikat di
langit kelima berkata : sungguh beruntung mereka yang di malam ini
berbuat kebaikan. Malaikat di langit ke-enam berkata : Sungguh beruntung
mereka yang di malam ini mau meminta. Dan malaikat di langit tujuh pun
berkata : Sungguh beruntung mereka yang mau beristighfar di malam ini. Maka
Rasulullah SAW bertanya : Wahai jibril, sampai kapankah langit akan terbuka?
Maka Malaikat Jibril AS menjawab : hingga terbitnya fajar yaa Rasul. Kemudian
Jibril AS melanjutkan pembicaraanya : Sesungguhnya Allah SWT di malam ini
memerdekakan hamba-Nya dari neraka sebanyak bilangan rambut dari kambing milik
bani kilab. Dan dalam sebagian riwayat menyatakan : Sebanyak bintang gemintang
di langit dan mereka yang merdeka dari api neraka adalah sebanyak jumlah
siang dan malam yang silih berganti di dunia ini.
g.
Nisfu Sya’ban hari raya para Malaikat dan hukumnya
haram berpuasa setelah nisfu sya’ban
Syaikh Abdul Qodir al-Kailani berkata :
adapun di malam Nisfu sya’ban itu adalah malam hari raya-nya para Malaikat.
Maka seperti itu pula malam lailatul qodar yang juga menjadi hari raya mereka.
Sebab para malaikat itu tidak tidur, maka hari raya mereka berbeda dengan
manusia yakni terjadi di waktu malam hari. Dan haram hukumnya berpuasa setelah
nisfu sya’ban kecuali bagi mereka yang tidak melakukanya dari awal bulan
Sya’ban.
h.
Sholat sunnah 2 rokaat di malam nisfu Sya’ban
Diceritakan bahwa suatu ketika Nabi Isa AS
berjalan melewati sebuah gunung dan dilihatnya sebuah batu besar di atas gunung
itu berwarna putih bersinar memancarkan cahaya. Maka takjublah ia kepada batu tersebut
dan dikelilingi olehnya batu bercahaya tadi.
Maka turunlah wahyu dari Allah SWT : “Apakah
engkau ingin Aku perlihatkan kepadamu sesuatu yang ajaib ini wahai Isa?”
Nabi Isa AS menjawab : “Iya, yaa Robb”.
Kemudian pecahlah batu itu dan did alamnya
terdapat seorang lelaki membawa tongkat berwarna hijau yang disampingnya
terdapat buah-buahan anggur.
Lelaki tadi berkata : “Seperti inilah rizqi
yang aku terima setiap harinya.”
Nabi Isa AS pun bertanya kepada pemuda itu : “Sudah
berapa lama engkau beribadah di dalam batu ini?”
Orang tersebut menjawab : “Sudah 400 tahun
lamanya”
Nabi Isa AS berkata lagi : “Yaa Rabb, tak
bisa aku mengira-ngira seandainya ada makhluk yang lebih utama dari orang ini.”
Maka Allah SWT juga berfirman : “Wahai Isa, orang
yang shalat di malam nisfu sya’ban sebanyak 2 rokaat dari Umat Muhammad lebih
utama bagi-Ku daripada orang ini yang telah beribadah selama 400 tahun”.
Kemudian Nabi isa berkata : “Semoga Engkau
menjadikan Aku sebagai Umat Muhammad SAW”.
i.
Dzikir di bulan Sya’ban
Dan disebutkan dalam kitab Taurat bahwa
barang siapa selama bulan sya’ban mengucapkan kalimah :
لآإٍلهَ إِلَّااللهُ وَلَانَعْبُدُ إِلَّاإِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ
الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ
Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illaa
iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun
Maka tertulis seperti ibadah seribu tahun
baginya, dan dihapuskan dosa 1.000 tahunya, dan kelak keluar dari qubur dalam
keadaan wajah bercahaya serta tertulis di sisi Allah SWt sebagai shiddiqiin.
j.
Fadhilah sholat tasbih di malam Nisfu Sya’ban
Maka sebaik-baik ibadah di waktu nisfu
sya’ban adalah melakukan sholat tasbih sebanyak empat roka’at
(satu kali salam jika dilakukan di waktu siang, dan dua roka’at salam jika
dilakukan di waktu siang). Adapun caranya :
Setelah membaca fatihah dan surat-suratan
kemudian membaca dzikir :
سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ وَلَآإِلَهَ إِلَّااللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ
Sebanyak 15 kali. Kemudian rukuk dan
membaca dzikir tersebut sebanyak 10 kali. Lalu i’tidal dan membacanya lagi
sebanyak 10 kali. Kemudian sujud dan membacanya 10 lagi, lalu duduk diantara
dua sujud dan membacanya 10 kali lagi, kemudian sujud lagi dan membacanya 10
kali lagi dan duduk istirohah kemudian mengulangi dzikir tersebut 10 kali.
Sehingga jumlah total tasbih dalam sekali roka’at adalah 75 kali. Hal itu
diulang lagi pada roka’at selanjutnya hingga sholat berakhir. Sehingga
75 dzikir tasbih diatas dikalikan 4 roka’at menjadi 300 kali bacaan tasbih.
Dan Rasulullah SAW telah bersabda kepada
‘Abbas pamanya : Wahai paman, lakukanlah sholat tasbih ini, jika engkau
melakukanya maka Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa-dosamu baik yang telah
lalu maupun yang akan engkau lakukan, baik dosa yang lama maupun dosa yang
baru, baik dosa yang sengaja maupun yang tak sengaja, baik dosa yang rahasia
maupun yang jelas. Dan sholat tasbih itu sebanyak empat roka’at dengan dua kali
salam (jika dilakukan di malam hari) sebagaimana keterangan yang telah
disampaikan sebelumnya.
k.
Sholat Sunnah 12 Roka’at
Dan telah bersabda Rasulullah SAW : “Barang
siapa sholat sunah sebanyak 12 roka’at di malam nisfu sya’ban setiap selesai
membaca QS. Al-Fatihah kemudian membaca QS. Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali,
maka leburlah seluruh dosanya dan menjadi berkah usia orang tersebut
selama-lamanya.”
Telah dinuqil seluruh keterangan ini dari
kitab Taarikhul khomis dan kitab Nuzhatul Majaalis agar bisa
bermanfaat bagi seluruh orang Islam dimanapun berada, dan kitab ini diberi nama
“Fadhilatul Muharrom wa fadhiilatu rojaba wa sya’baana”. Dikumpulkan dan
ditulis oleh hamba Allah yang Faqir, yang jahil Muhammad Sholih ibni Umar
As-samarony, Darat. Semoga Allah SWT mengampuni beliau beserta kedua
orang tua beliau dan seluruh kaum mukminin mukminat.
Sholawat dan salam semoga tercurah
ke-haribaan junjungan Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat-sahabatnya. Aamiin.
الحمد لله على آلآإه الشاملة ونعمائه الكاملة والصلاة والسلام التمان
الأكملان على سيدولدعدنان شفيع المذنبين ورسول رب العالمين وعلى آله وصحبه أجمعين.
أمابعد قد انطبع هذاالكتاب
Komentar
Posting Komentar