Semester Genap Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-12

 

Pertemuan ke-12

BAB IV ADAB MEMBACA AL-QURAN DAN ADAB BERDO’A

(Selasa, 23 Maret 2021)

 

 

A. Membaca Al- Qur'an

1. Pengertian Al-Quran dan Membaca Al-Qur'an

Secara bahasa Al-Qur’an adalah berasal dari kalimat bahasa Arab, yaitu qara'a, yaqra'u yang memiliki dua makna sebagai berikut.

a. Talaa dalam bahasa Indonesia diartikan yang dibaca/ bacaan.

b. Jam'u dalam bahasa Indonesia diartikan kumpulan dari berbagai macam kabar dan hukum.

Sedangkan secara syariat Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada rasul-Nya dan penutup para nabi, yaitu Muhammad Saw. yang diawali surah Al-Fatihah (1) dan diakhiri surah An-Naas (114).

Allah juga telah menjamin Al Quran yang agung ini dari perubahan, penambahan, dan pengurangan ataupun pergantian, sebagaimana dijelaskan QS. Al-Hijr : 9, berikut :

Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya .

Membaca dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Tilawah lafdzihi, yaitu membaca Al-Quran dari segi lafal-lafalnya, tahapan ini mesti dilalui bagi pemula (orang yang baru mengenal Islam) atau pun anak-anak, yaitu mengenal atau mengetahui makharijul huruf (tempat keluarnya bunyi huruf dari lisan), sifat-sifat huruf Al-Quran serta mempelajari hukum-hukum ilmu tajwid yang semuanya berguna agar bacaan/ tilawah yang dilakukan menjadi bagus.

b. Tilawah hukmihi, yaitu membaca Al-Quran dari segi hukum-hukumnya, yaitu menelaah kandungan Al-Quran itu sendiri dengan mempercayai kabar-kabarnya, mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah, dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan yang telah disebut di dalam Al-Qur'an.

 

2. Kewajiban-Kewajiban Umat Islam Terhadap Al-Qur'an

Berikut adalah kewajiban bagi setiap muslim yang beriman terhadap Al-Quran sebagai kitab Allah.

a. Beriman Terhadap Al-Qur'an

Konsekwensi seorang mukmin terhadap Al-Quran adalah mempelajarinya, membacanya sekaligus mentadaburinya untuk mendapatkan nasehat dan pelajaran yang ada di dalamnya, karena salah satu sifat Al-Qur'an sebagai mau'idzah (nasehat, pelajaran). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Yunus : 57 berikut :








Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Demikian juga menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dalam menempuh perjalanan menuju Allah, dan dalam rangka inilah Al-Quran diturunkan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra': 9 berikut :

 

Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

b. Menjalankan Perintah Al-Qur'an

Setelah diimani dan diketahui hukum-hukumnya maka kewajiban kedua adalah menjalankan perintah-perintah Al-Quran sekaligus menjauhi hal-hal yang dilarangnya, kemudian mendakwahkannya ke seluruh umat manusia. Hal itu dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, dan seterusnya. Hal itu walaupun hanya satu ayat. Sebagaimana sabda rasul sebagai berikut :


Artinya: "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. "(HR. Bukhari No. 3461)

 

3. Keutamaan Membaca dan Mempelajari Al Qur’an

Berikut keutamaan bagi orang-orang yang membaca dan mempelajari Al Quran.

a. Termasuk Insan Terbaik, Orang yang mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran termasuk insan yang terbaik, bahkan ia menjadi ahlullah (keluarga Allah).

b. Mendapat Syafaat Pada Hari Kiamat, Orang yang membaca Al-Quran akan mendapat syafaat dari Al-Quran pada hari kiamat nanti.

c. Memperoleh Derajat yang Tinggi, Shahibul Qur'an akan memperoleh derajat yang tinggi di surga.

d. Melembutkan Hati. Tilawah Al-Quran akan melembutkan hati bagi pembacanya dan orang yang mendengarkannya dengan baik.

 

4.Adab-Adab Membaca Al-Quran.

a. Niat yang yang ikhlas karena mencari ridha Allah semata

Dalam membaca Al-Qur'an setiap muslim hendaknya mengikhlaskan niat untuk Allah semata, karena membaca Al-Quran termasuk ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut :







Artinya: "Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya. "(H.R. Bukhari-Muslim)

b. Khusyuk, Tenang, dan Sopan.

Dalam membaca Al-Quran hendaknya menghadirkan hati (konsentrasi) ketika membaca, khusyuk, tenang, dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan (tafakur/tadabur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. Sebagaimana firman Allah:







Artinya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ?" (Q.S. An-Nisa': 82 danQ.S. Muhammad: 24)

c. Di Tempat yang Suci.

Tilawah Al-Qur'an hendaklah di tempat yang suci terutama di masjid sebagai upaya memakmurkan masjid. Dilarang membaca di WC atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk membaca Al-Qur'an yang suci.

d. Membaca Doa Isti'azah.

Ketika hendak membaca Al-Qur'an hendaknya seorang muslim membaca doa isti'adzah (berlindung kepada Allah Swt. dari godaan setan). Sebagaimana firman Allah berikut :





Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q. S. An-Nahl : 98)

e. Membaguskan Suara.

Dalam membaca Al Quran seorang muslim hendaknya membaguskan suara namun tidak ghuluw(melewati batas), riya' (agar dilihat orang), sum’ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). Hadis nabi sebagai berikut :


Artinya: "Perindahlah bacaan Al-Quran dengan suara kalian. "(H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Nasa'i, dan Hakim mensahihkan)

Tetapi dilarang mengeraskan suara bacaan Al-Quran di masjid yang di dalamnya terdapat kaum muslimin yang sedang melaksanakan shalat, hal ini dijelaskan Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwatha'.

f. Membaca dengan Pelan

Jika khawatir terjadi riya' (agar dilihat orang), sum'ah (agar didengar orang) atau mengganggu ketenangan dalam masjid, maka seorang muslim hendaknya membaca Al- Qur'an dengan sirri atau pelan.

g. Membaca dengan Tartil

Jika membaca Al-Quran, hendaknya dibaca dengan tartil. Sebagaimana firman Allah berikut



Artinya:"Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan." (Q.S.Al-Muzzammil : 4)

Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat tersebut adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah halaman 13).

Maka seyogyanya bersabar dalam membaca Al-Qur'an, jangan terburu-buru ingin selesai (khatam) atau terburu nafsu ingin segera menguasai (memahami) Al-Qur'an sehingga lalai memperhatikan kaidah-kaidah dalam tilawah.

 

Untuk mendapatkan file PDF materi diatas, silakan download disini : https://drive.google.com/file/d/1WOaa9dPr5jarcZLB-7HxTw5zda2egshw/view?usp=sharing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat Pembelajaran Akidah Akhlak selama Covid-19

Akidah AKhlak Kelas 7 Pertemuan ke-15 Keteladanan Nabi Sulaiman