Semester Genap Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-1

 

Materi Semester Genap

Pertemuan ke-1

 

BAB. 1 ASMA’UL HUSNA

  1. Pengertian Asmaul Husna

Kata asmaul husna berasal dari bahasa Arab الأًسماء yang berarti nama-nama atau beberapa nama dan الحسنى yang berarti yang baik, yang indah.

Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah Swt. Asmaul Husna hanya pantas dimiliki Allah Swt, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya.walaupun ada manusia yang mempunyai nama seperti Asmaul Husna, tapi nama-nama tersebut harus diawali dengan ‘abdul, dengan harapan dapat meneladani atau memiliki akhlak sebagaimana namanya, misalnya ‘Abdul Rahman, ‘Abdul Lathif dll. Allah berfirman juga dalam Q.S Thaha: 8


 Allah, tiada Tuhan selain Dia, bagi-Nya nama-nama Terbaik.”

Dalam haditsnya Rasulullah bersabda :



" Sungguh Allah mempunya 99 nama, 100 kurang satu, barang siapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga”. (H.R Bukhari dan Muslim).

Jadi, Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik dan agung yang dimiliki oleh Allah SWT. Beberapa ayat yang menunjukkan keberadaan asmaul husna diantaranya adalah:

“Dialah Allah, yang Maha Mencipta, Memulai, Membentuk rupa. bagiNya adanama-nama Terbaik, bertasbihlah padaNya segala yang ada di beberapa langit dan bumi, dan Dialah yang maha Perkasa dan Bijaksana.” (Q.S AlHasyr: 24)

 


“Dan milik Allahlah nama-nama Terbaik, maka berdoalah kalian dengan nama-namaNya, dan tinggalkanlah orang-orang yang mengingkari nama-namaNya, mereka akan di beri balasan terhadap apa yang mereka kerjakan (alA’raaf: 180)”.

Di antara 99 asmaul Husna, kita akan mengkaji 10 nama dari asmaul Husna, yaitu: al-‘Aziiz,, al-Bashiith, al-Ghaniyy, ar- Ra’uuf, , al-Barr, al- Fattaah, al-‘Adl, , al-Hayyu, al-Qayyuum, al-Lathiiif

 

  1. Memahami Kebesaran Allah Swt. Melalui Asmaul Husna dan Bukti Kebenarannya

 

a.          AL-’AZIIZ (Maha Perkasa)

Al-Aziz adalah nama Allah yang menunjuk pada pengertian kekuatan, hegemoni, ketinggian, dan mengendalikan. Al’Aziz juga merupakan nama Allah yang menunjukkan keperkasaan Allah SWT. KeperkasaanNya tidaklah mampu diukur oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Allah berfirman dalam Q.S Yasin ayat 1 s.d 5 yang menunjukkan bahwa diriNya yang memiliki Keperkasaan dan kasih sayang. Yaitu:

 

Artinya: “Wahai Yasiin (Muhammad), Demi alQur’an yang penuh hikmah, sesungguhnya engkau sungguh adalah termasuk para rasul. Yang berada di atas jalan yang lurus.Yang diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa dan Bijaksana”.

Dalam ayat ini, Allah memaklumatkan bahwa diriNyalah yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana, tiada yang bisa mengungguli keperkasaan Allah SWT. Misalnya dalam menggerakkan matahari di atas kita, Allah Maha Perkasa untuk menjaganya sampai nanti hari Qiyamat.

Dalam AlQur’an penyebutan kata alAziz sering kali diiringi dengan kata al-Hakim atau kata al-Rahim. Hal ini menunjukkan bahwa sifat keperkasaan, kekuatanNya, sifat Maha MengendalikanNya senantiasa diiringi dengan Kebijaksanaan Allah dan kasih sayang Allah SWT.

 

b.         Al-BASITH (Maha Melapangkan rizki, nikmat dan rahmat)

Allah Swt dengan mudah melapangkan rezeki kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Tidak jarang, bahkan terlalu sering Allah Swt memberikan rezeki lebih banyak dari pada apa yang hamba-hamba-Nya butuhkan. Firman Allah dalam Q.S Asy-Syuro:27 :

Artinya: "Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat". (Q.S Asy-Syuro:27).

 


Artinya: "Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)". (QS. Ar-Ra'd : 26 ).

 

c.          AL-GHANIYY )Maha Kaya(

Allah Swt. Zat yang Maha Kaya dan kekayaan-Nya tidak terbatas, tidak memerlukan apapun dan siapapun, bahkan yang selain Dia sangat berhajat kepada-Nya. Andaikan semua makhluk yang Dia ciptakan, secara kompak mentaati segala aturan dan perintah-Nya, tidak akan menambah nilai dan jumlah kekayaan-Nya, Sebaliknya apabila semua makhlu ini segala aturan dan perintah-Nya tidak akan mengurangi nilai dan martabat-Nya. Sebagaimana Firman Allah Swt berikut :

Artinya : “Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah : 267)

Artinya : “Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat.” (Al-An’am:133)

 


 Artinya : “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”( Fatir : 15)

Dengan Kemaha Kayaan Allah Swt. dapat memberikan kekayaan kepada Hamba-Nya yang Dia kehendaki.

 

 ===========================================================================================

 Untuk mendapatkan file PDF materi diatas, silakan download disini : https://drive.google.com/file/d/18P3244Z4MklGOXx20z-Y1kkce2qXP5RK/view?usp=sharing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat Pembelajaran Akidah Akhlak selama Covid-19

Akidah AKhlak Kelas 7 Pertemuan ke-15 Keteladanan Nabi Sulaiman