Semester Genap Akidah Akhlak Kelas 7 Pertemuan ke-2

 

Pertemuan ke-2

Penjelasan tentang ar-Ra’uuf, , al- Barr. al-Fattaah, al-'Adl dan al-Hayyu

 

d.          AR-RAUF artinya Maha Pengasih

Belas kasih yang terjadi antara sesama manusia atau terhadap makhluk ciptaan Allah Swt yang lain berbeda jauh dengan belas kasih yang senantiasa diperlihatkan Allah Swt kepada sesama ciptaan-Nya. Karena Allah Swt Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya tanpa kecuali.Firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 143 :

 

وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٤٣﴾

Artinya : “ ... dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah:143)

 

Kasih Allah Swt merupakan iradah yang paling tinggi, melenyapkan kesulitan (masyaqah), dan menolak / menghindarkan kejahatan kepada hamba-Nya dengan lemah lembut dan kasih sayang. Bahkan dengan sifat ar-Rauf-Nya, Allah Swt tidak memberikan beban kepada hamba-Nya di luar kemampuan, bahkan memberikan keringanan ibadah ketika ada halangan tertentu, seperti dalam shalat dan lain sebagainya. Firman Allah Swt :

 

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ  ...... ﴿٢٨٦﴾

Artinya:” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya.” (Q.S. 2 Al Baqarah 286)

Percaya dan meneladani sifat Allah Swt ar-Rauf bagi setiap mukmin adalah kewajiban, yaitu selalu menjalani hubungan silaturrahim dengan keluarga dan memberi muslim, bersikap kasih sayang, memberi terhadap hamba-hamba Allah Swt, seperti yang dinyatakan sabda Nabi Saw : sayangilah orang yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di langit.

 

e.         AL-BARR artinya Maha Baik

Dialah Allah, Tuhan Yang Maha Dermawan, Yang Maha melimpahkan kebaikan. Dan Dialah Allah menganugerahkan aneka anugerah untuk kemaslahatan makhluk-Nya, anugerah yang sangat luas dan tidak terhingga. Walaupun terhadap manusia yang durhaka kepada-Nya, namun Dia tetap melimpahkan kebaikan-Nya kepada mereka. Firman Allah Swt :


Artinya : ”Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.” (QS. 52 Ath-Thuur 28)

Allah Swt disebut Al-Barr yang berarti Allah adalah Dzat yang Maha Baik. Allah memiliki sifat Al-Barr, oleh karena itu kita juga harus selalu berbuat baik kepada sesama maupun kepada makhluk lainnya. Dengan bersikap demikian maka telah berusaha untuk berakhlak seperti akhak Allah Swt, karena senantiasa melimpahkan kebaikan dan bersifat penyayang kepada seluruh ciptaan-Nya yang ada di alam semesta ini. Apalagi kepada yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Penggunaan sifat al-Barru dengan ar-Rahim untuk mengisyaratkan bahwa aneka kebaikan itu diberikan Allah atas kasih sayang-Nya semata, bukan seperti manusia, berbuat kebaikan seringkali karena ingin mendapat imbalan tertentu, baik berupa materi ataupun pujian dan sebagainya.

 

f.          Al-FATTAH artinya Maha Membuka, Memenangkan

Allah Swt Maha Pembuka pintu Rahmat kepada semua Makhluk-Nya. Dia jugalah Sang Pembuka dan Pemberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kehidupan makhluk-Nya. Ada beberapa hal yang sulit diatasi oleh kita, seperti kekayaan yang tidak kita miliki, hati yang terkungkung oleh kesedihan, dan persoalan-persoalan yang sulit untuk diselesaikan. Allah Swt. Al-Fattah yang membuka semuanya itu. Jika Allah Swt tidak membukakan pintu rahmat-Nya, maka tidak ada satupun kekuatan yang dapat membukanya. Allah Swt disebut Al-Fattah yaitu Allah Swt adalah Maha Membuka akan pintu rahmat-Nya. Allah membuka jalan bagi manusia supaya mereka dapat menggali karunia Allah yang menyebar di alam semesta ini. Allah juga akan membukakan pintu-pintu kemenangan bagi hamba yang menjalankan perintah-Nya. Allah Swt-lah yang memiliki kunci rahasia bagi hati manusia. Allah Swt. berfirman :

 

Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 35 Faathir : 2)

g.         Al-‘ADL artinya Maha Adil

Allah akan berbuat adil dalam pelaksanaan hukum-hukumNya, baik yang ada di dunia ini, terlebih lagi nanti di Akhirat. Saking adilnya Allah, Allah kelak akan mengadili hewan yang didzalimi oleh hewan lain saat ada di dunia ini. Nabi menyebutkan bahwasannya apabila ada kambing bertanduk menyeruduk kambing yang tidak bertanduk, maka Allah nanti menghidupkan keduanya, lalu kambing yang tidak bertanduk diberi tanduk oleh Allah SWT lalu ia menyeruduk kambing yang menyeruduknya sewaktu di dunia. Setelah pembalasan Allah diberlakukan dengan sangat adil, lalu Allah berfirman: jadilah kalian menjadi debu, lalu hewan-hewan tersebut menjadi debu. Dan pada saat itulah orang-orang kafir yang melihatnya ingin jikalau mereka dijadikan Allah sebagai debu juga yang tidak akan mengalami siksaan di neraka, lalu Allah menolak permintaan dari orang-orang kafir. Naudzu billah min dzalik

Banyak manusia yang berlaku adil, namun keadilan manusia sangat terbatas karena dipengaruhi oleh perasaan dan nafsunya. Besarnya dorongan nafsu serakah manusia sering mengalahkan pertimbangan akal sehatnya sehingga terkadang berbuat curang, walaupun hal itu disadari juga. Allah Swt. Adalah Dzat Yang Maha Adil sesuai kebijaksanaan-Nya. Keadilan Allah Swt. Tidak dipengaruhi oleh nafsu sebagaimana manusia.

Keadilan Allah Swt tidak hanya berkaitan dengan hukum, moral, dan peraturan sosial-kemanusiaan, atau masalah-masalah keagamaan saja. Tetapi, keadilan Allah Swt. Berlaku juga dalam menciptakan alam raya lahiriah ini. Nabi Muhammad Saw bersabda: ”Dengan keadilan, langit dan bumi ditegakkan”. Artinya tanpa keadilan, ekosistem alam semesta ini tidak akan tegak atau malah memberi atau tidak memberi sama sekali. Jadi, alam raya ini ada karena keadilan dan sistem yang berlaku di dalamnya juga dengan adil atau seimbang. Firman Allah Swt :

 

Artinya:  ”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (Q.S. An Nisaa’ 40)

 

h.          AL-HAYYU artinya Maha Hidup

Al-Hayyu artinya Maha Midup, Hidup Allah Swt. tidak sama dengan makhluk-makhluk-Nya. Kalau segala makhluk hidup yang Dia ciptakan-Nya ini ternyata memerlukan antara satu dengan lainnya, maka hal itu pasti tidak akan terjadi pada Zat Allah Al Hayyu. Allah Swt. berfirman :

 

Artinya :  Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. An Nahl :65)

 

 

 ===========================================================================================

 Untuk mendapatkan file PDF materi diatas, silakan download disini : https://drive.google.com/file/d/1QyIy9zNzrOXdAFM11IzeZ2LNJ5HrdHMF/view?usp=sharing

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat Pembelajaran Akidah Akhlak selama Covid-19

Akidah AKhlak Kelas 7 Pertemuan ke-15 Keteladanan Nabi Sulaiman